Semua Orang Bisa Sukses, Apapun Latar Belakangnya

PUREGANIC PARFUM photo Facebook-20140901-094537_zps76e6ccad.jpg

Selasa, 30 April 2013

Hipertensi - Upaya Pencegahan


Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.

Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).

Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.

Dewasa

Pada orang berusia 18 tahun ke atas, hipertensi didefinisikan sebagai pengukuran tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang terus-menerus melebihi nilai normal yang dapat diterima (saat ini sistolik 139 mmHg, diastolik 89 mmHg: lihat tabel — Klasifikasi (JNC7)). Bila pengukuran diperoleh dari pemantauan ambulatori 24 jam atau pemantauan di rumah, digunakan batasan yang lebih rendah (sistolik 135 mmHg atau diastolik 85 mmHg). Beberapa pedoman internasional terbaru tentang hipertensi juga telah membuat kategori di bawah kisaran hipertensi untuk menunjukkan risiko yang berkelanjutan pada tekanan darah yang lebih tinggi dari kisaran normal. JNC7 (2003) menggunakan istilah pra-hipertensi untuk tekanan darah dalam kisaran sistolik 120–139 mmHg dan/atau diastolik 80–89 mmHg, sedangkan Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004) menggunakan kategori optimal, normal, dan normal tinggi untuk membagi tekanan sistolik di bawah 140 mmHg dan diastolik di bawah 90 mmHg. Hipertensi juga digolongkan lagi sebagai berikut: JNC7 membedakan hipertensi derajat I, hipertensi derajat II, dan hipertensi sistolik terisolasi. Hipertensi sistolik terisolasi mengacu pada peningkatan tekanan sistolik dengan tekanan diastolik normal dan umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut. Pedoman ESH-ESC (2007) dan BHS IV (2004), mendefinisikan hipertensi derajat ketiga (derajat III) untuk orang dengan tekanan darah sistolik di atas 179 mmHg atau tekanan diastolik di atas 109 mmHg. Hipertensi tergolong “resisten” bila [[Obat farmasi|obat-obatan] tidak mengurangi tekanan darah menjadi normal.

Neonatus dan bayi

Hipertensi pada neonatus jarang terjadi, dan hanya terjadi pada sekitar 0,2 sampai 3% neonatus. Tekanan darah tidak diukur secara rutin pada bayi baru lahir yang sehat. Hipertensi lebih umum terjadi pada bayi baru lahir berisiko tinggi. Berbagai faktor, seperti usia gestasi, usia pascakonsepsi, dan berat badan lahir perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah tekanan darah termasuk normal pada neonatus.

Anak dan remaja

Hipertensi cukup umum terjadi pada anak dan remaja (2–9% bergantung pada usia, jenis kelamin, dan etnisitas) dan dikaitkan dengan risiko jangka panjang mengalami kesehatan yang buruk. Rekomendasi saat ini adalah agar anak di atas usia tiga tahun diperiksa tekanan darahnya kapanpun mereka melakukan kunjungan atau pemeriksaan rutin. Tekanan darah tinggi baru dipastikan setelah kunjungan berulang sebelum menyatakan seorang anak mengalami hipertensi. Tekanan darah meningkat seiring usia pada masa kanak-kanak, dan pada anak, hipertensi didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang pada tiga atau lebih waktu yang berbeda, sama dengan atau lebih tinggi dari persentil ke-95 yang sesuai untuk jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak. Pra-hipertensi pada anak didefinisikan sebagai rerata tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih besar atau sama dengan persentil ke-90, tapi lebih kecil dari persentil ke-95. Pada remaja, diusulkan bahwa hipertensi dan pra-hipertensi didiagnosis dan digolongkan dengan menggunakan kriteria dewasa.

Tanda dan Gejala


Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan pengenalannya biasanya melalui skrining, atau saat mencari penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tidak berkaitan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari), serta pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan.

Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi adanya retinopati hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata dengan menggunakan oftalmoskop.[10] Biasanya beratnya perubahan retinopati hipertensi dibagi atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit dibedakan antara satu dan lainnya. Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi.

Hipertensi sekunder

Beberapa tanda dan gejala tambahan dapat menunjukkan hipertensi sekunder, yaitu hipertensi akibat penyebab yang jelas seperti penyakit ginjal atau penyakit endokrin. Contohnya, obesitas pada dada dan perut, intoleransi glukosa, wajah bulat seperti bulan (moon facies), "punuk kerbau" (buffalo hump), dan striae ungu menandakan Sindrom Cushing. Penyakit tiroid dan akromegali juga dapat menyebabkan hipertensi dan mempunyai gejala dan tanda yang khas. Bising perut mungkin mengindikasikan stenosis arteri renalis (penyempitan arteri yang mengedarkan darah ke ginjal). Berkurangnya tekanan darah di kaki atau lambatnya atau hilangnya denyut arteri femoralis mungkin menandakan koarktasio aorta (penyempitan aorta sesaat setelah meninggalkan jantung). Hipertensi yang sangat bervariasi dengan sakit kepala, palpitasi, pucat, dan berkeringat harus segera menimbulkan kecurigaan ke arah feokromositoma.

Krisis hipertensi

Peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi (sistolik lebih atau sama dengan 180 atau diastolik lebih atau sama dengan 110, kadang disebut hipertensi maligna atau akselerasi) sering disebut sebagai "krisis hipertensi." Tekanan darah di atas tingkat ini memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya komplikasi. Orang dengan tekanan darah pada kisaran ini mungkin tidak memiliki gejala, tetapi lebih cenderung melaporkan sakit kepala (22% dari kasus) dan pusing dibandingkan dengan populasi umum. Gejala lain krisis hipertensi mencakup berkurangnya penglihatan atau sesak napas karena gagal jantung atau rasa lesu karena gagal ginjal. Kebanyakan orang dengan krisis hipertensi diketahui memiliki tekanan darah tinggi, tetapi pemicu tambahan mungkin menyebabkan peningkatan secara tiba-tiba.

"Hipertensi emergensi", sebelumnya disebut sebagai "hipertensi maligna", terjadi saat terdapat bukti kerusakan langsung pada satu organ atau lebih sebagai akibat meningkatnya tekanan darah. Kerusakan ini bisa mencakup ensefalopati hipertensi, disebabkan oleh pembengkakan dan gangguan fungsi otak, dan ditandai oleh sakit kepala dan gangguan kesadaran (kebingungan atau rasa kantuk). Papiledema retina dan perdarahan fundus serta eksudat adalah tanda lain kerusakan organ target. Nyeri dada dapat merupakan tanda kerusakan otot jantung (yang bisa berlanjut menjadi serangan jantung) atau kadang diseksi aorta, robeknya dinding dalam aorta. Sesak napas, batuk, dan ekspektorasi dahak bernoda darah adalah ciri khas edema paru. Kondisi ini adalah pembengkakan jaringan paru akibat gagal ventrikel kiri, ketidakmampuan ventrikel kiri jantung untuk memompa cukup darah dari paru-paru ke sistem arteri. Penurunan fungsi ginjal secara cepat (cedera ginjal akut/acute kidney injury) dan anemia hemolitik mikroangiopati (penghancuran sel-sel darah) juga mungkin terjadi. Pada situasi ini, harus dilakukan penurunan tekanan darah secara cepat untuk menghentikan kerusakan organ yang sedang terjadi. Sebaliknya, tidak ada bukti bahwa tekanan darah perlu diturunkan secara cepat dalam keadaan hipertensi emergensi bila tidak ada bukti kerusakan organ target. Penurunan tekanan darah yang terlalu agresif bukan berarti tidak ada risiko. Penggunaan obat-obatan oral untuk menurunkan tekanan darah secara bertahap selama 24 sampai 48 jam dianjurkan dalam kedaruratan hipertensi.

Kehamilan

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi pada sekitar 8-10% kehamilan. Kebanyakan wanita hamil yang mengalami hipertensi memiliki kondisi hipertensi primer yang sudah ada sebelumnya. Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat merupakan tanda awal dari pre-eklampsia, suatu kondisi serius yang muncul setelah melewati pertengahan masa kehamilan, dan dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Diagnosa preeklampsia termasuk peningkatan tekanan darah dan adanya protein di dalam urin. Preeklampsia muncul pada sekitar 5% kehamilan dan bertanggung jawab atas sekitar 16% dari semua kematian ibu secara global. Preeklampsia juga menyebabkan risiko kematian bayi meningkat hingga dua kali lipat. Biasanya preeklampsia tidak menunjukkan gejala dan keadaan ini terdeteksi pada pemeriksaan rutin. Bila terjadi preeklampsia, gejala yang paling umum adalah sakit kepala, gangguan penglihatan (sering dalam bentuk “kilatan cahaya”), muntah, nyeri epigastrium, dan edema (bengkak). Terkadang preeklampsia bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam nyawa yang disebut eklampsia. Eklampsia adalah suatu hipertensi emergensi dan menyebabkan beberapa komplikasi berat, seperti hilangnya penglihatan, pembengkakan otak, kejang tonik-klonik atau konvulsi, gagal ginjal, edema paru, dan koagulasi intravaskular diseminata (gangguan pembekuan darah).

Bayi dan anak

Gagal tumbuh, kejang, iritabilitas, kurang energi, dan kesulitan bernafas bisa dikaitkan dengan hipertensi pada bayi baru lahir dan bayi usia muda. Pada bayi yang lebih besar dan anak, hipertensi bisa menyebabkan sakit kepala, iritabilitas tanpa penyebab yang jelas, lesu, gagal tumbuh, pandangan kabur, mimisan, dan kelumpuhan wajah.

Komplikasi


Diagram menggambarkan komplikasi utama tekanan darah tinggi persisten.

Hipertensi adalah faktor risiko yang bisa dicegah yang terpenting bagi kematian prematur di seluruh dunia. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik strokes, penyakit periferal vaskular, dan penyakit kardiovaskular lain, termasuk gagal jantung, aneurisma aorta, aterosklerosis difus, dan emboli paru. Hipertensi juga merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif, demensia, dan penyakit ginjal kronik. Komplikasi lain di antaranya:


  • Retinopati Hipertensi
  • Nefropati hipertensi


Penyebab


Hipertensi primer

Hipertensi primer (esensial) adalah jenis hipertensi yang paling umum, meliputi sebanyak 90–95% dari seluruh kasus hipertensi. Dalam hampir semua masyarakat kontemporer, tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi hipertensi di kemudian hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen yang kompleks dan faktor lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit berpengaruh pada tekanan darah, sudah diidentifikasi, demikian juga beberapa gen yang jarang yang berpengaruh besar pada tekanan darah tetapi dasar genetik dari hipertensi masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi tekanan darah. Faktor gaya hidup yang menurunkan tekanan darah di antaranya mengurangi asupan garam dalam makanan, meningkatkan konsumsi buah-buahan dan produk rendah lemak (Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (diet DASH)). Olah Raga, penurunan berat badan dan menurunkan asupan alkohol juga membantu menurunkan tekanan darah. Kemungkinan peranan faktor lain seperti stres, konsumsi kafein, dan defisiensi Vitamin D kurang begitu jelas. Resistensi insulin, yang umum ditemukan pada obesitas dan merupakan komponen dari sindrom X (atau sindrom metabolik), juga diduga ikut berperan dalam mengakibatkan hipertensi. Studi terbaru juga memasukkan kejadian-kejadian pada awal kehidupan (contohnya, berat lahir rendah, ibu merokok, dan kurangnya air susu ibu) sebagai faktor risiko bagi hipertensi esensial dewasa. Namun, mekanisme yang menghubungkan paparan ini dengan hipertensi dewasa tetap tidak jelas.

Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder terjadi akibat suatu penyebab yang diketahui. Penyakit ginjal adalah penyebab sekunder tersering dari hipertensi. Hipertensi juga bisa disebabkan oleh kondisi endokrin, seperti sindrom Cushing, hipertiroidisme, hipotiroidisme, akromegali, sindrom Conn atau hiperaldosteronisme, hiperparatiroidisme, dan feokromositoma. Penyebab lain dari hipertensi sekunder di antaranya obesitas, henti nafas saat tidur, kehamilan, koarktasio aorta, konsumsi akar manis (licorice) yang berlebihan, serta obat resep, obat herbal, dan obat-obat terlarang.

Patofisiologi


Bagi kebanyakan orang dengan hipertensi esensial (primer), peningkatan resistensi terhadap aliran darah (resistensi perifer total) bertanggung jawab atas tekanan yang tinggi itu sementara curah jantung tetap normal. Ada bukti bahwa beberapa orang muda yang menderita prahipertensi atau “hipertensi perbatasan” memiliki curah jantung yang tinggi, denyut jantung meningkat, dan resistensi perifer yang normal. Kondisi ini disebut sebagai hipertensi perbatasan hiperkinetik . Para penderita ini mengembangkan fitur yang khas dari hipertensi esensial tetap di kemudian hari saat curah jantung menurun dan resistensi perifer meningkat seiring bertambahnya usia. Masih diperdebatkan apakah pola ini biasa dialami oleh semua orang yang pada akhirnya mengalami hipertensi. Peningkatan resistensi perifer pada hipertensi tetap terutama disebabkan oleh penyempitan struktur arteri dan arteriol kecil. Penurunan jumlah atau kepadatan pembuluh kapiler juga bisa ikut berperan dalam resistensi perifer. Hipertensi juga dikaitkan dengan penurunan kelenturan vena perifer, yang bisa meningkatkan venous return (volume darah yang kembali ke jantung), meningkatkan preload jantung, dan akhirnya menyebabkan disfungsi diastolik. Masih belum jelas apakah peningkatan konstriksi aktif pembuluh darah memegang peranan dalam hipertensi esensial.

Tekanan nadi (perbedaan antara tekanan darah sistolik dan diastolik) sering meningkat pada orang lanjut usia dengan hipertensi. Pada keadaan ini dapat terjadi tekanan sistolik sangat tinggi di atas normal, tetapi tekanan diastolik mungkin normal atau rendah. Kondisi ini disebut hipertensi sistolik terisolasi. Tekanan nadi yang tinggi pada orang lanjut usia dengan hipertensi atau hipertensi sistolik terisolasi disebabkan karena peningkatan kekakuan arteri, yang biasanya menyertai penuaan dan dapat diperberat oleh tekanan darah tinggi.

Banyak mekanisme yang sudah diajukan sebagai penyebab peningkatan resistensi yang ditemukan dalam sistem arteri pada hipertensi. Sebagian besar bukti menunjukkan keterlibatan salah satu atau kedua penyebab berikut:

  • Gangguan dalam penanganan garam dan air pada ginjal, khususnya gangguan sistem renin-angiotensin intrarenal
  • Abnormalitas sistem saraf simpatis

Mekanisme tersebut tidak berdiri sendiri dan tampaknya keduanya ikut berperan sampai batas tertentu dalam kebanyakan kasus hipertensi esensial. Juga diduga bahwa disfungsi endotel (gangguan fungsi dinding pembuluh darah) dan peradangan vaskular juga ikut berperan dalam meningkatkan resistensi perifer dan kerusakan pembuluh darah pada hipertensi.

Diagnosis


Diagnosis hipertensi ditegakkan saat pasien menderita tekanan darah tinggi secara persisten. Biasanya, untuk menegakkan diagnosis diperlukan tiga kali pengukuran sfigmomanometer yang berbeda dengan interval satu bulan. Pemeriksaan awal pasien dengan hipertensi mencakup anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap. Dengan tersedianya pemantauan tekanan darah ambulatori 24 jam dan alat pengukur tekanan darah di rumah, demi menghindari kekeliruan diagnosis pada pasien dengan hipertensi white coat (jenis hipertensi yang disebabkan oleh stres saat bertemu dokter atau berada dalam suasana medis) telah dihasilkan suatu perubahan protokol. Di Inggris, praktik terbaik yang dianjurkan saat ini adalah dengan melakukan follow-up satu kali hasil pengukuran tekanan darah yang tinggi di klinik dengan pengukuran ambulatori. Follow-up juga dapat dilakukan, walaupun kurang ideal, dengan memonitor tekanan darah di rumah selama kurun waktu tujuh hari.

Sekali diagnosis telah ditegakkan, dokter berusaha mengindentifikasi penyebabnya berdasarkan faktor risiko dan gejala lainnya, bila ada. Hipertensi sekunder lebih sering ditemukan pada anak usia prapubertas dan sebagian besar kasus disebabkan oleh penyakit ginjal. Hipertensi primer atau esensial lebih umum pada orang dewasa dan memiliki berbagai faktor risiko, di antaranya obesitas dan riwayat hipertensi dalam keluarga. Pemeriksaan laboratorium juga dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab hipertensi sekunder, dan untuk menentukan apakah hipertensi menyebabkan kerusakan pada jantung, mata, dan ginjal. Pemeriksaan tambahan untuk diabetes dan kadar kolesterol tinggi dilakukan karena kondisi ini merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan mungkin memerlukan penanganan.

Kadar kreatinin darah diukur untuk menilai adanya gangguan ginjal, yang mungkin merupakan penyebab atau akibat dari hipertensi. Kadar kreatinin darah saja dapat memberikan dugaan yang terlalu tinggi untuk laju filtrasi glomerulus. Panduan terkini menganjurkan penggunaan rumus prediktif seperti formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) untuk memperkirakan laju filtrasi glomerulus (eGFR). eGFR juga dapat memberikan nilai awal/dasar fungsi ginjal yang dapat digunakan untuk memonitor efek samping obat antihipertensi tertentu pada fungsi ginjal. Pemeriksaan protein pada sampel urin digunakan juga sebagai indikator sekunder penyakit ginjal. Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG/ECG) dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda adanya beban yang berlebihan pada jantung akibat tekanan darah tinggi. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan adanya penebalan dinding jantung (hipertrofi ventrikel kiri) atau tanda bahwa jantung pernah mengalami gangguan ringan seperti serangan jantung tanpa gejala (silent heart attack). Pemeriksaan foto Röntgen dada atau ekokardiogram juga dapat dilakukan untuk melihat tanda pembesaran atau kerusakan pada jantung.

Pencegahan


Cukup banyak orang yang mengalami hipertensi tetapi tidak menyadarinya. Diperlukan tindakan yang mencakup seluruh populasi untuk mengurangi akibat tekanan darah tinggi dan meminimalkan kebutuhan terapi dengan obat antihipertensi. Dianjurkan perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah, sebelum memulai terapi obat. Pedoman British Hypertension Society 2004 mengajukan perubahan gaya hidup yang konsisten dengan pedoman dari US National High BP Education Program tahun 2002 untuk pencegahan utama bagi hipertensi sebagai berikut:


  • Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2).
  • Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari (<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari).
  • Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30 menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).
  • Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak lebih dari 2 unit/hari pada perempuan.
  • Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya lima porsi per hari).
  • Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan tekanan darah setara dengan masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari dua atau lebih perubahan gaya hidup dapat memberikan hasil lebih baik.
Email: agssupriyanto@gmail.com
Gtalk: agssupriyanto
YM: agssupriyanto
PIN: 26B75B2A

Referensi: https://id.wikipedia.org

»»  READMORE...

Diabetes - Apa dan Bagaimana.

Salah satu penyakit yang muncul karena kelebihan lemak tubuh jahat adalah diabetes. Apa dan bagaimana menaggulanginya?


Apa itu Diabetes? Apa Penyebab Diabetes?

Diabetes, sering disebut oleh dokter sebagai diabetes mellitus, menggambarkan sekelompok penyakit metabolik di mana seseorang memiliki gula darah tinggi (gula darah), baik karena produksi insulin yang tidak memadai, atau karena sel-sel tubuh yang tidak merespon dengan baik terhadap insulin, atau keduanya. Pasien dengan gula darah tinggi biasanya akan mengalami poliuria (sering kencing), mereka akan menjadi semakin haus (polidipsia) dan lapar (polifagia).

Ada tiga jenis diabetes:

1) Diabetes Type 1


Tubuh tidak memproduksi insulin. Beberapa orang menyebut tipe ini sebagai insulin-dependent diabetes, diabetes anak-anak, atau diabetes awal-awal. Umumnya orang terkena diabetes tipe 1 sebelum usia 40 tahun, sering di masa dewasa awal atau masa remaja.

Diabetes tipe 1 berdekatan dengan diabetes tipe 2. Sekitar 10% dari semua kasus terkena diabetes tipe 1.

Pasien dengan diabetes tipe 1 harus disuntik insulin sepanjang hidup mereka. Mereka juga harus memastikan tingkat glukosa darah yang tepat dengan melakukan tes darah rutin dan mengikuti diet khusus.

Antara 2001 dan 2009, prevalensi diabetes tipe 1 di antara 20-an di bawah di Amerika Serikat naik 23%. sumber: CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit).

2) Diabetes Tipe 2


Tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup untuk fungsi yang tepat, atau sel-sel dalam tubuh tidak bereaksi terhadap insulin (resistensi insulin).

Sekitar 90% dari semua kasus diabetes di seluruh dunia adalah dari jenis ini.

Beberapa orang mungkin dapat mengendalikan gejala diabetes tipe 2 mereka dengan menurunkan berat badan, mengikuti diet sehat, melakukan banyak latihan, dan pemantauan kadar glukosa darah mereka. Namun, diabetes tipe 2 biasanya penyakit progresif aktif - secara bertahap semakin memburuk - dan pasien mungkin akan berakhir dengan harus diinsulin, biasanya dalam bentuk tablet.

Orang gemuk dan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka dengan berat badan yang sehat. Orang dengan banyak lemak visceral, juga dikenal sebagai obesitas sentral, lemak perut, atau obesitas perut, sangat beresiko. Kelebihan berat badan / obesitas menyebabkan tubuh melepaskan zat kimia yang dapat mengganggu kestabilan sistem kardiovaskular dan metabolisme tubuh.

Risiko terkena diabetes tipe 2 juga lebih besar seiring bertambahnya usia. Para ahli tidak sepenuhnya yakin mengapa, tapi mengatakan bahwa seiring dengan bertambahnya usia kita cenderung bertambah berat badan dan menjadi kurang aktif secara fisik. Mereka dengan kerabat dekat yang telah / memiliki diabetes tipe 2, orang-orang Timur Tengah, Afrika, atau keturunan Asia Selatan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.

Pria yang kadar testosteron rendah telah ditemukan memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Peneliti dari University of Edinburgh, Skotlandia, mengatakan bahwa kadar testosteron rendah dikaitkan dengan resistensi insulin.


3) Diabetes Gestational


Jenis ini mempengaruhi perempuan selama kehamilan. Beberapa wanita memiliki tingkat yang sangat tinggi glukosa dalam darah mereka, dan tubuh mereka tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengangkut semua glukosa ke dalam sel-sel mereka, yang mengakibatkan semakin meningkatnya kadar glukosa.

Diagnosis diabetes gestasional dibuat selama kehamilan.

Sebagian besar pasien diabetes gestasional dapat mengontrol diabetes mereka dengan olahraga dan diet. Antara 10% sampai 20% dari mereka akan perlu untuk mengambil beberapa jenis glukosa darah-obat pengendali. Terdiagnosis atau tidak terkendali gestational diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan.

Para ilmuwan dari National Institutes of Health dan Harvard University menemukan bahwa wanita yang diet sebelum hamil yang tinggi lemak hewani dan kolesterol memiliki risiko lebih tinggi untuk gestational diabetes, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang diet rendah kolesterol dan lemak hewani.


Apakah pradiabetes?


Sebagian besar pasien dengan diabetes tipe 2 awalnya memiliki pradiabetes. Kadar glukosa darah mereka lebih tinggi dari normal, tetapi masuk kategori diagnosis diabetes tinggi. Sel-sel dalam tubuh menjadi resisten terhadap insulin.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan pada tahap pradiabetes, beberapa kerusakan pada sistem peredaran darah dan jantung mungkin sudah terjadi.

Diabetes Is A Disorder Metabolisme


Diabetes (diabetes mellitus) digolongkan sebagai gangguan metabolisme. Metabolisme mengacu pada cara tubuh kita mencerna makanan untuk diubah menjadi energi dan mendukung pertumbuhan. Sebagian besar dari apa yang kita makan menjadi glukosa. Glukosa adalah bentuk gula dalam darah - itu adalah sumber utama bahan bakar bagi tubuh kita.

Ketika makanan kita dicerna, glukosa membuat jalan ke dalam aliran darah kita. Sel-sel kita menggunakan glukosa untuk energi dan pertumbuhan. Namun, glukosa tidak bisa masuk sel tanpa kehadiran insulin - insulin memungkinkan mengambil sel-sel dalam glukosa.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas. Setelah makan, pankreas melepaskan secara otomatis jumlah yang cukup insulin untuk memindahkan glukosa dalam darah ini dalam sel, segera setelah glukosa memasuki aliran sel-sel darah.

Seseorang dengan diabetes memiliki kondisi jumlah glukosa dalam darah terlalu tinggi (hiperglikemia). Hal ini karena tubuh tidak memproduksi cukup insulin, tidak menghasilkan insulin, atau memiliki sel-sel yang tidak merespon dengan baik terhadap insulin yang dihasilkan pankreas. Hal ini menyebabkan terlalu banyak glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa dalam darah ini akhirnya keluar dari tubuh melalui urin. Jadi, meskipun darah memiliki banyak glukosa, sel-sel tidak mendapatkan energi penting untuk mereka dan kebutuhan pertumbuhan.

Cara Menentukan Apakah Anda Memiliki Diabetes, Pradiabetes atau keduanya


Dokter dapat menentukan apakah pasien memiliki metabolisme normal, pradiabetes atau diabetes melalui satu dari tiga cara yang berbeda - ada tiga tes yang mungkin:

Tes A1C
- Setidaknya 6,5% berarti diabetes
- Antara 5,7% dan 5,99% berarti pradiabetes
- Kurang dari 5,7% berarti yang normal

FPG (glukosa plasma puasa) uji
- Setidaknya 126 mg / dl berarti diabetes
- Antara 100 mg / dl dan 125.99 mg / dl berarti pradiabetes
- Kurang dari 100 mg / dl berarti biasa
Pembacaan normal setelah FPG berarti pasien mengalami gangguan glukosa puasa (IFG)

The OGTT (tes toleransi glukosa oral)
- Setidaknya 200 mg / dl berarti diabetes
- Antara 140 dan 199,9 mg / dl berarti pradiabetes
- Kurang dari 140 mg / dl berarti biasa
Pembacaan normal setelah OGTT berarti pasien mengalami gangguan toleransi glukosa (IGT)

Mengapa Disebut Diabetes Mellitus?


Diabetes berasal dari bahasa Yunani, dan itu berarti "menyedot". Aretus the Cappadocian  seorang dokter Yunani pada abad kedua Masehi, menyebutnya kondisi diabainein. Dia menggambarkan pasien yang kebanyakan cairan (poliuria) - seperti sebuah siphon. Kata "diabetes" diadopsi bahasa Inggris dari bahasa Latin Pertengahan diabetes.

Pada tahun 1675, Thomas Willis menambahkan istilah mellitus, meskipun sering disebut hanya sebagai diabetes. Mel dalam bahasa Latin berarti "madu", urin dan darah penderita diabetes memiliki kelebihan glukosa, dan glukosa manis seperti madu. Diabetes mellitus secara harfiah bisa berarti "menyedot air manis".

Di Cina kuno orang mengamati bahwa semut akan tertarik pada urin beberapa orang, karena manis. Istilah "Penyakit Kencing Manis" diciptakan.

Mengendalikan Diabetes - Pengobatan yang Efektif dan Penting


Semua jenis diabetes dapat diobati. Diabetes tipe 1 berlangsung seumur hidup, tidak ada obatnya. Tipe 2 biasanya berlangsung seumur hidup, namun, beberapa orang telah berhasil, melalui banyak olahraga, diet dan pengendalian berat badan yang sangat baik untuk menyingkirkan gejala mereka tanpa obat.

Peneliti dari Mayo Clinic di Scottsdale Arizona menunjukkan bahwa operasi bypass lambung dapat mengembalikan diabetes tipe 2 pada tingkat yang stabil. Mereka menambahkan bahwa dalam waktu tiga sampai lima tahun penyakit ini berulang pada sekitar 21% dari mereka. Yessica Ramos, MD., mengatakan "Tingkat kekambuhan terutama dipengaruhi oleh sejarah lama diabetes tipe 2 sebelum operasi. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi awal bedah obesitas, diabetes akan meningkatkan daya tahan pengampunan diabetes tipe 2."

Pasien dengan tipe 1 yang diobati dengan suntikan insulin secara teratur, serta diet khusus dan olahraga.

Pasien dengan diabetes tipe 2 biasanya diobati dengan tablet, olahraga dan diet khusus, tapi kadang-kadang suntikan insulin juga diperlukan.

Jika diabetes tidak dikendalikan secara memadai pasien memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi.


Komplikasi sehubungan dengan kontrol yang buruk diabetes:



  • Komplikasi mata - glaukoma, katarak, retinopati diabetes, dan beberapa orang lain.
  • Komplikasi kaki - neuropati, bisul, dan kadang-kadang gangren yang mungkin mengharuskan kaki diamputasi
  • Komplikasi kulit - orang dengan diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit dan gangguan kulit
  • Masalah jantung - seperti penyakit jantung iskemik, ketika suplai darah ke otot jantung berkurang
  • Hipertensi - umum pada orang dengan diabetes, yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, masalah mata, serangan jantung dan stroke
  • Kesehatan mental - diabetes yang tidak terkontrol meningkatkan risiko menderita depresi, kecemasan dan gangguan mental lainnya
  • Gangguan pendengaran - pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah pendengaran
  • Penyakit gusi - ada prevalensi jauh lebih tinggi dari penyakit gusi di antara pasien diabetes
  • Gastroparesis - otot-otot perut berhenti bekerja dengan benar
  • Ketoasidosis - kombinasi dari ketosis dan asidosis, akumulasi badan keton dan keasaman dalam darah.
  • Neuropati - neuropati diabetes adalah jenis kerusakan saraf yang dapat menyebabkan beberapa masalah yang berbeda.
  • HHNS (hiperosmolar Hiperglikemi Sindrom nonketotic) - kadar glukosa darah menembak terlalu tinggi, dan tidak ada keton hadir dalam darah atau urin. Ini adalah kondisi darurat.
  • Nefropati - tekanan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit ginjal
  • PAD (penyakit arteri perifer) - gejala mungkin termasuk nyeri pada masalah kaki, kesemutan dan kadang-kadang berjalan dengan baik
  • Stroke - jika tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar glukosa darah tidak terkontrol, risiko stroke meningkat secara signifikan
  • Disfungsi ereksi - impotensi laki-laki.
  • Infeksi - orang dengan diabetes buruk dikontrol jauh lebih rentan terhadap infeksi
  • Penyembuhan luka - luka dan lesi memakan waktu lebih lama untuk menyembuhkan

Langkah apa yang dapat Anda lakukan sendiri selain penanganan dokter?

Ingatlah "Lima Wajib" yang harus Anda lakukan dengan konsisten dan disiplin.



  • NutriShake
  • Nutrisi
  • Olah raga
  • Ikuti Checklist Harian
  • Komunitas

Mencegah lebih baik daripada mengobatinya. Biaya berobat jauh lebih mahal dibandingkan dengan uang yang Anda keluarkan untuk mencegah penyakit.



Email: agssupriyanto@gmail.com
Gtalk: agssupriyanto
YM: agssupriyanto
PIN: 26B75B2A

Referensi: http://www.medicalnewstoday.com

»»  READMORE...

Senin, 29 April 2013

Program Penurunan Berat Badan Untuk Mencapai BMI Ideal

Anda sudah menghitung BMI (Body Mass Index) Anda? Di blog ini telah disediakan kalkulator BMI. Silahkan Anda hitung sendiri BMI Anda dengan mengisi berat dan tinggi Anda saat ini. Jika hasil hitungan tersebut menunjukkan overweight, saatnya Anda mulai mempertimbangkan untuk melakukan program penurunan berat badan untuk mencapai BMI ideal.

Langkah mudah yang bisa Anda lakukan adalah lakukan olah raga rutin untuk membakar lemak yang berlebih di tubuh Anda saat ini, disertai treatment nutrisi yang tepat.

Tahukah Anda dampak serius jika Anda kelebihan lemak?



  1. DIABETES, keadaan dimana tubuh tidak bisa mengatur kadar gula dalam darah dengan baik , sehingga kadar gula darah dapat menjadi sangat tinggi. Diabetes dapat meningkatkan resiko penyakit ginjal, kebutaan, dan penyakit jantung.
  2. HIPERTENSI, atau sama dengan penyakit "darah tinggi". Seseorang yang memiliki berat badan berlebih, cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gagal Ginjal, Stroke, dan Penyakit Jantung.
  3. KOLESTEROL, Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan , dapat meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein atau Lemak jahat dalam darah, yang berakibat menyumbat pembuluh darah.
  4. JANTUNG KORONER, penyakit ini disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung , karena kadar Lemak jahat meningkat dan menyumbat pembuluh darah yang dekat dengan Jantung.
  5. MUDAH LELAH, Keadaan dimana metabolisme tubuh tidak berjalan normal karena nutrisi yang ada tidak tersalurkan dengan baik. Kondisi mudah lelah disebabkan juga karena penyakit tertentu.
  6. KETIDAKSEIMBANGAN HORMON, Sintesis dan kerja hormon dipengaruhi makanan yang di konsumsi. Mengkonsumsi lemak yang tinggi dari Hewani menyebabkan kerja hormon tidak stabil.
  7. GAGAL GINJAL, Bagi penderita obesitas yang memiliki pola makan yang buruk, misalnya mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar gulanya tinggi, garam, dan bahan pengawet, yang mengakibatkan ginjal bekerja terlalu berat, yang berisiko terjadinya gagal Ginjal.
  8. STROKE, keadaan ketika terjadi penyumbatan pembuluh darah di otak sehingga mengakibatkan sistem saraf seluruh tubuh menjadi rusak.
  9. STEATOSIS HEPATIKA, penyakit yang diakibatkan akumulasi lemak dan kemudian dilanjutkan peradangan. Steatosis Hepatika merupakan dampak dari Obesitas, dari mengkonsumsi makanan yang berkadar lemak tinggi , resistansi Insulin, Diabetes Melitus, dan konsumsi Alkohol (miras).
  10. ATEROSKLEROSIS, penyakit yang disebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga menyebabkan gangguan jantung karena darah menggumpal disebabkan kadar kolesterol dan trigliserida darah naik.
  11. GANGGUAN FUNGSI PARU-PARU, pada pengidap obesitas, timbunan ini dapat menekan saluran pernapasan. Ini bisa menyebabkan terjadinya henti napas saat tidur (sleep apnea). Gangguan seperti ini lama-lama dapat menyebabkan gagal jantung juga dan berujung dengan kematian.
  12. GANGGUAN PERSENDIAN, obesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian penyangga berat. Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan peradangan persendian (osteoartritis). Gejala-gejalanya antara lain, nyeri pada sendi, diikuti dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan. Yang terparah, penderita tidak sanggup berjalan lagi. 
  13. GANGGUAN SISTEM HORMONAL, obesitas ternyata juga mempengaruhi sistem hormonal dalam tubuh. Pada anak gadis, obesitas menyebabkan haid pertama (menarkhe) datang lebih awal. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme), dan gangguan siklus menstruasi. Hiperandrogenisme berarti jumlah hormon androgen (lelaki) meningkat. Akibatnya terjadi hirsutisme (tanda maskulinisasi). Misalnya jerawatan, distribusi bulu-bulu di wajah dan badan, bahkan mungkin perubahan suara menjadi berat seperti suara lelaki. Pada wanita, obesitas juga peningkatan risiko timbulnya batu empedu. Ini terjadi karena cairan empedu menjadi lebih kental. 
  14. MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT GANAS, hasil penelitian menunjukkan, pada wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan risiko timbulnya kanker rahim (endometrium) dan kanker payudara. Sedangkan pada pria, kegemukan dapat meningkatkan risiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar (kolorektal). 
  15. GANGGUAN PSIKOLOGIS, Orang dengan obesitas juga sering kali mengalami gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, keadaan depresi, bahkan bisa terkucil dari pergaulan sosial. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak memberi dukungan, melainkan lebih banyak memperolok-olok kegemukannya.

Ternyata cukup serius penyakit yang timbul seiring dengan berlebihannya lemak jahat dalam tubuh. Anda tentu tidak mau kan?

Nah, bagaimana menanggulangi kelebihan lemak Anda?

Ingatkan "Lima Wajib" yang harus Anda lakukan dengan konsisten dan disiplin.

  1. NutriShake
  2. Nutrisi
  3. Olah raga
  4. Ikuti Checklist Harian
  5. Komunitas

Dengan Anda melakukannya secara konsisten dan disiplin Anda akan mudah mencapai target BMI ideal Anda. Selamat berjuang......

Butuh Nutrishake dan informasi lebih lanjut? Jangan sungkan hubungi saya. Selain Anda bisa mencapai target BMI yang diharapkan, Anda juga dapat memperoleh manfaatlain berupa diskon langsung 30% dan aneka bonus dan hadiah lainnya jika bergabung dalam komunitas. Hubungi saya... :)

Email: agssupriyanto@gmail.com
Gtalk: agssupriyanto
YM: agssupriyanto
PIN: 26B75B2A

Referensi: berbagai sumber
»»  READMORE...

Jumat, 26 April 2013

Lima Wajib Mencapai Kondisi Ideal Tubuh Anda


5 hal ini WAJIB anda lakukan untuk meraih tujuan kondisi tubuh ideal Anda:


1. NutriShake

Konsumsi NutriShake sesuai tujuan weight loss atau well-being Anda. Anda bisa menurunkan berat badan anda atau mempertahankan berat badan dan memelihara energi Anda.

2. Nutrisi


Ikuti Plate Model sesuai weight loss atau well-being. Anda bisa membuat kombinasi pilihan sarapan anda dan camilan namun tidak membuat Anda menjadi gemuk. Dengan mengikuti Plate Model, Anda akan dimudahkan untuk mencapai target penurunan berat badan atau menaikannya atau bahkan untuk mempertahankan kondisi ideal Anda.

3. Olah raga


Olah raga sesuai rekomendasi dalam checklist.Olah raga wajib Anda lakukan untuk membakar kalori yang masuk ke tubuh Anda selain untuk memelihara dan memastikan fungsi-fungsi tubuh berjalan sebagaimana mustinya.

4. Ikuti Checklist Harian


Rencanakan aktivitas harian Anda dan ulangi rutinitas baru tersebut hingga menjadi kebiasaan sehari-hari Anda.Key worl: konsisten dan patuhi. Ya, tanpa disiplin Anda akan gagal mencapai tujuan Anda.

5. Komunitas


Bergabung bersama Oriflame Consultant’s Wellbeing Group Anda untuk dukungan dan inspirasi. Bersama Consultan Anda, bantuan, support dapat Anda peroleh. Satu langkah mudah... hubungi pembuat blog ini ya.... :) email: Agus Supriyanto YM: agssupriyanto | GTalk: agssupriyanto | PIN: 26B75B2A |
»»  READMORE...

Wellbeing RoadMap

Pada artikel sebelumnya, anda sudah mengenal istilah Wellbeing RoadMap. Apa Wellbeing RoadMap?

Yang pertama kali harus anda ketahui adalah Indeks Massa Tubuh anda (Body Mass Index/BMI). Bagaimana menghitungnya? Perhatikan tabel berikut ya...


Pada rentang mana BMI anda? Jika berada di luar rentang yang diarsir hijau berarti anda underweight (kurus) => kuning, anda overweight (gemuk) jika ada di sebelah kanan yang diarsir hijau dan obesitas jika berada pada arsiran paling kanan (magenta). Jika BMI anda masih dalam arsiran hijau, anda boleh tersenyum. Eits... tapi harus dijaga ya.

Soalnya, jika tidak dijaga dengan benar maka BMI anda bisa bergerak ke kiri atau ke kanan. Umumnya bergerak ke kanan lho. Itu berarti cenderung menjadi gemuk.

Anda kegemukan, anda susah beraktivitas, nafas terengah-engah meski olah raga baru dimulai. Anda tidak mau bukan?

Mari mulai menjaga kesehatan anda dengan nutrisi yang tepat.

»»  READMORE...

Checklist Program Kesehatan Harian




Masih ingatkah dengan Wellbeing Product dari Oriflame? Agar program anda berjalan mulus sesuai yang diharapkan, anda harus disiplin. Tidak ada keberhasilan tanpa disiplin.
Buatlah cek list dan patuhi.


  • Untuk mengurangi berat badan, konsumsi NutriShake 30 menit sebelum makan siang dan makan malam.
  • Untuk menjaga berat badan dan level energi yang stabil, minum shake diantara makan utama atau jika ingin mengkonsumsi makanan yang manis.
  • Ikuti rekomendasi Plate model untuk mengatur komposisi makanan Anda.
  • Sarapan, makan siang dan makan malam di waktu yang sama setiap hari. 
  • Atur alarm Anda atau gunakan aplikasi “Weight Loss Assistant” di iPhone Anda!
  • Hindari makanan yang digoreng, mengandung garam dan cemilan yang manis-manis, makanan penutup, mentega, saus krim, keju, sosis, roti putih/pasta/nasi dan soda/minuman yang manis-manis.
  • Kukus, rebus, bakar atau panggang makanan Anda. 
  • Pilih minuman yang mengandung karbonasi.
  • Fokus saat makan: jangan menonton televisi atau bekerja saat makan.
  • Makan secara perlahan – Anda akan merasa kenyang setelah 20 menit Anda makan.
  • Sikat gigi setelah makan – hal ini akan mengurangi keinginan untuk makan lagi atau makan makanan penutup.
  • Berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
  • Lakukan angkat beban, aerobik, bersepeda, dansa dan lain-lain setidaknya selama 30 menit, tiga kali dalam seminggu.
  • Tidur selama 8 jam setiap hari.
  • Tidurlah lebih cepat!
  • Batasi konsumsi alcohol Anda 0-1 gelas per minggu selama program weight loss, atau yang terbaik hindari sama sekali alcohol. Beruntunglah anda yang muslim.
»»  READMORE...

Kamis, 25 April 2013

Sehat Perlu Diperjuangkan

Temans,

Saat-saat kita tidak mengalami sakit, atau tubuh terlalu gemuk, kita tidak akan dapat merasakan arti pentingnya tubuh yang sehat dan berimbang, tidak terlalu kurus dan tidak kegemukan juga. Mengapa? Ya, karena kita terlena dengan tubuh yang sehat.

Tahukah temans, tubuh sehat dan berimbang juga perlu dipelihara, dijaga agar tetap sehat dan berimbang. Ibarat kendaraan, kalau kita rajin merawatnya, kendaraan ini minim resiko. Oli harus diganti rutin, pengapian distel kembali, rem diperiksa, dan lainnya. Bagaimana dengan tubuh ini? Asupan gizi yang mencukupi harus diperhatikan, olah raga teratur, istirahat cukup itu beberapa yang bisa dilakukan selain pemeriksaan kesehatan ke ahlinya tentu saja.

Banyak sekali produk kesehatan yang beredar diluaran dengan keunggulan khasiatnya masing-masing.

Terus, aku harus pilih yang mana?

Pilihlah dengan bijak, baca baik-baik kandungan yang dicantumkan, referensi dari lembaga yang berwenang juga patut dipertimbangkan, selain temans perlu juga mengetahui testimoni dari pengguna lainnya.

Pernah dengar produk-produk Wellbeing by Oriflame?

"Kebiasaan makan kebanyakan orang - apa yang mereka makan, metode persiapan, kapan mereka makan, ukuran porsi dan konsumsi alkohol - ditentukan oleh praktek-praktek budaya dan sosial bukan dengan tujuan nutrisi optimal untuk hidup panjang dan sehat. Bagi keluarga dimana kedua orang dewasa bekerja, makanan cepat saji (telah diolah, setengah matang dan dikemas) berbanding lurus dengan manajemen waktu, tapi berbanding terbalik dengan kesehatan. Makanan yang tidak sehat, ironisnya juga makanan yang termurah, paling banyak kalori dan memiliki kandungan nutrisi buruk. Makanan cepat saji lebih mudah didapatkan toko-toko, jalan-jalan dan restoran daripada makanan segar, sehat dan organik.

Penelitian nutrisi mengkonfirmasi bahwa 90% orang tidak mengkonsumsi jumlah minimum yang disarankan (500 - 1000 g) buah-buahan dan sayuran per hari.

Anak USIA 4 - 10 disarankan mengkonsumsi 400 gram sayuran dan buah-buahan dan 90% anak-anak tidak mencapai jumlah yang disarankan. Singkatnya, sulit bagi kebanyakan orangutan untuk mencapai atau mempertahankan gaya diet yang memenuhi persyaratan tubuh mereka tanpa menggunakan suplemen.

Rangkaian produk Wellbeing dikembangkan untuk memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan setiap hari."

Cobalah temans lakukan test Wellbeing!


Jadikan NutriShake itu bagian dari rutinitas harian Anda * selama satu bulan dan ikuti rekomendasi gaya hidup dalam Roadmap.
Ketika Anda mulai untuk mengkonsumsi NutriShake dan memperbaiki pola makan, Anda mungkin tidak merasakan manfaat secepat ketika Anda mengambil pil sakit kepala. Nilai kriteria berikut sebelum dan setelah:

1 = buruk dan 5 = sangat baik

Sebelum (1-5)
Setelah (1-5)

Berat Badan

Level energy di pagi dan sore hari
Kinerja olah raga* Minum satu porsi NutriShake, 30 menit sebelum makan siang dan makan malam

Ada dua tujuan untuk mengkonsumsi NutriShake dan komposisinya yang unik memberikan dua manfaat.

Menjaga berat badan

Banyak pengguna mulai mengkonsumsi NutriShake untuk menjaga berat badan dan terus mengkonsumsinya untuk pemeliharaan berat badan. NutriShake:

  • Mengandung kandungan makanan yang optimal dan kalori minimal.
  • Apakah cemilan rendah glikemik yang membantu menstabilkan gula darah dan tingkat insulin
  • Memiliki kadar gula darah seimbang, mengurangi keinginan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, memuaskan rasa lapar dan pikiran tentang makanan

Kesehatan

  • Dengan mengkonsumsi NutriShake antara waktu makan membuat Anda secara fisik dan mental akut dan berenergi sepanjang hari.
  • Anda akan merasa cukup kenyang dan energik untuk langsung berolahraga setelah bekerja.
  • Membantu mengurangi keinginan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula.
Selamat berjuang....

»»  READMORE...